Minggu, 05 April 2015

PROSES QUASI-STATIC

Edit Posted by with No comments


 

System dalam kesetimbangan termodinamika memenuhi persyaratan yang ketat sebagai berikut:
1.    Kesetimbangan mekanis . tidak terdapat gaya tak berimbang yang beraksi pada baagian mana pun dari system atau pada system secara keseluruhan;
2.    Kesetimbangan termal . tidak ada perbedaan temperature atar pada bagian system atau antara system dengan lingkungan.
3.    Kesetimbangan kimia. Tidak ada reaksi kimia dakam system dan tidak ada perpindahan unsure kimia dari satu bagian system ke bagian system lainnya.
Sekali system dalam kesetimbangan termodinamik dan lingkungannya  dibuat tidak berubah , tidak ada gerak yang terjadi dan tidak ada kerja yang dilakukan. Namun jumlah gaya eksternal diubah sehingga terjadi gaya berhingga yang tak berimbang bereaksi pada system.

Persyaratan kesetimbangan mekanis tidak lagi dipenuhi dan keadan berikut ini timbul; 
1.          Gaya tak berimbang dan dapat terbentuk dalam system ; akibatnya, timbul turbulensi,gelombang dan seterusnya.
2.       Sebagai akibat turbulensi,percepatan, dan seterusnya ini, distribusi temperature tak serba sama dapat timbul atau dapat juga timbul perbedaan temperature antara system dengan lingkungannya.
3.   Perubahan gaya dan temperature yang mendadak dapat menimbulkan reaksi kimia atau perpindahan unsure kimia.
                Jadi gaya dan temperature yang berhingga dapat mengakibatkan system mengalami keadaan tak setimbang. Jika kita ingin memerikan setiap keadaan system selama berlangsungnya proses dengan koordinat system yang berhubungan dengan system secara keseluruhan , maka proses itu tidak boleh diakibatkan oleh gaya tak berimbang yang berhingga. Jadi, kita didorong untuk menerima keadaan yang ideal dengan hanya mengubah sedikit saja gaya eksternal yang bereaksi pada system sehingga gaya tak berimbang nya san gat kecil. Proses yang dilasanakan dengan cara ideal ini disebut quasisatic. Selama proses quasistatic berlangsung  pada setiap saat keadaan system itu sangat menghampiri keadaan setimbang termodinamik dan semua keadaan yang dilewati oleh system dapat diberikan dengan memakai koordinat termodinamik yang mengacu pada system secara keseluruhan. Proses kuasi-statik merupakan suatu pengidealan yang dapat diterapkan untuk segala system termodinamik, termasuk system listrik dan magnet.

KOREK API

Edit Posted by with No comments


Korek api (kadang disebut juga geretan atau pematik) adalah sebuah alat untuk menyalakan api secara terkendali. Korek api dijual bebas di toko-toko dalam bentuk paket sekotak korek api. Sebatang korek api terdiri dari batang kayu yang salah satu ujungnya ditutupi dengan suatu bahan yang umumnya fosfor yang akan menghasilkan nyala api karena gesekan ketika digesekkan terhadap satu permukaan khusus walaupun ada tipe korek api yang dapat dinyalakan pada sembarang permukaan kasar. Jenis korek api yang menggunakan cairan, seperti naphtha atau butana, disebut korek api gas.
Bangsa Tiongkok sejak 577 telah mengembangkan korek api sederhana yang terbuat dari batang kayu yang mengadung belerang. Korek api modern pertama ditemukan tahun 1805 oleh K. Chancel, asisten Profesor L. J. Thénard di Paris. Kepala korek api merupakan campuran potasium kloratbeleranggula dan karet. Korek api ini dinyalakan dengan menyelupkannya ke dalam botol asbes yang berisiasam sulfat. Korek api ini tergolong mahal pada saat itu dan penggunaannya berbahaya sehingga tidak mendapatkan popularitas.
Korek api yang dinyalakan dengan digesek pertama kali ditemukan oleh kimiawan Inggris John Walker tahun 1827. Penemuan tersebut diawali oleh Robert Boyle tahun 1680-an dengan campuran fosfor dan belerang, tetapi usahanya pada waktu itu belum mencapai hasil yang memuaskan. Walker menemukan campuran antimon (III) sulfidapotasium kloratnatural gum, dan pati dapat dinyalakan dengan menggesekkannya pada permukaan kasar.
Pada tahun 1800an, baja, batu geretan, dan sabuk/kawulmsih digunakan untuk membuat api. Korek api pertama yang yg memakai fosfor dibuat pada tahun 1830an. Korek api disimpan pada sebuah kotak spesial karena dapat terbakar pada permukaan apapun.

Pada 1844, Profesor Gustaf Erik Pasch mengganti fosfor kuning yang beracun dengan fosfor merah yang tidak beracun. Dia juga memisahkan ramuan bahan kimia untuk ujung korek api dan meletakkan fosfor pada permukaan untuk digesek pada kotak luarnya. Korek api yang aman telah tercipta. Ini adalah sebuah hasil penemuan yang berarti dan penting, yang membuat Swedia terkenal di dunia. Sayang sekali, produksinya sungguh sulit dan mahal.

Pada tahun 1864, insinyur yang lebih tua 28 tahun, Alexander Lagerman mendesign korek api mesin otomatis yang pertama. Pada waktu itu, produksi yang menggunakan tangan atau secara manual berganti menjadi produksi massa, korek api yang aman dari korek api JONKOPING (swedia) diekspor keseluruh dunia dan menjadi terkenal di dunia.

Pada 1868, perusahaan korek api Vulcan AB ditemukan di Tidaholm, swedia. Sekarang, perusahaan Tidaholm, dimiliki oleh Swedish Macth, yang dianggap jalur produksinya memiliki teknologi paling yang paling berkembang dalam korek api di dunia. Pemikiran tentang Lingkungan adalah bagian yang sangat penting dalam proses menghasilkan produksi dan bahan kimia sudah diganti, kotak korek api sudah terbuat dari kertas yang didaur ulang.

Ada juga beberapa pendapat lain mengenai Korek api...

Sebatang korek api terdiri dari batang kayu yang salah satu ujungnya ditutupi dengan suatu bahan yang umumnya fosfor yang akan menghasilkan nyala api karena gesekan ketika digesekkan terhadap satu permukaan khusus.

Bangsa Tiongkok sejak 577 telah mengembangkan korek api sederhana yang terbuat dari batang kayu yang mengadung belerang. Korek api modern pertama ditemukan tahun 1805 oleh K. Chancel, asisten Profesor L. J. Thénard di Paris. Kepala korek api merupakan campuran potasium klorat, belerang, gula dan karet. Korek api ini dinyalakan dengan menyelupkannya ke dalam botol asbes yang berisi asam sulfat. Korek api ini tergolong mahal pada saat itu dan penggunaannya berbahaya sehingga tidak mendapatkan popularitas.

Korek api yang dinyalakan dengan digesek pertama kali ditemukan oleh kimiawan Inggris John Walker tahun 1827. Penemuan tersebut diawali oleh Robert Boyle tahun 1680-an dengan campuran fosfor dan belerang, tetapi usahanya pada waktu itu belum mencapai hasil yang memuaskan. Walker menemukan campuran antimon (III) sulfida, potasium klorat, natural gum, dan pati dapat dinyalakan dengan menggesekkannya pada permukaan kasar

KARAKTERISTIK BAHAN BAKAR

Edit Posted by with No comments


Bensin
Struktur kimia
: C4 s/d C12
Cetane number
: 5 s/d 20
Angka oktan
: 86 s/d 94
Massa jenis
: 0,71–0,77 kg/l
Sumber
: minyak bumi
Kandungan energi
: 30.381 – 34.381 kJoule per liter
Fase
: cair
Emisi
: menghasilkan gas buang berbahaya
Solar
Struktur kimia
: C10 s/d C20
Cetane number
: 40 s/d 55
Angka oktan
: 8 s/d 15
Massa jenis
: 0,832 kg/l
Sumber
: minyak bumi
Kandungan energi
: 35.677 – 36.235 kJoule per liter
Fase
: cair
Emisi
: menghasilkan gas buang berbahaya (ex.: sulfur, NOx, karbon monoksida) dan partikel padat.
BioSolar
Struktur kimia
: Metil ester dari C16 s/d C18
Cetane number
: 46 s/d 60
Angka oktan
: ~25
Massa jenis
: 0,88 kg/l
Sumber
: minyak kedelai, bekas minyak goreng, lemak hewani
Kandungan energi
: 32.611 – 33.447 kJoule per liter
Fase
: cair
Emisi
: menghasilkan gas buang yang bahayanya lebih rendah daripada solar biasa.
Compressed Natural Gas
Struktur kimia
: CH4
Angka oktan
: 120
Massa jenis
: 0,7 kg/m3
Sumber
: bawah tanah
Kandungan energi
: 9.198 – 10.592 kJoule per liter pada tekanan 3000psi
Fase
: gas bertekanan
Emisi
: ramah lingkungan, CO2 rendah
Etanol
Struktur kimia
: CH3CH2OH
Angka oktan
: 100
Massa jenis
: 789 kg/m3
Sumber
: jagung, padi, sampah agrikultur.
Kandungan energi
: 22.298 kJoule per liter
Fase
: cair
Emisi
: ramah lingkungan
Hidrogen
Struktur kimia
: H2
Angka oktan
: 120
Massa jenis
: 70,99 kg/m3 (fase cair); 0,0899 kg/m3 (fase gas temperatur & tekanan ruang)
Sumber
: bawah tanah.
Kandungan energi
: 20.487 kJoule per liter
Fase
: cair atau gas
Emisi
: ramah lingkungan
Liquified Petroleum Gas
Struktur kimia
: C3H8
Angka oktan
: 104
Massa jenis
: 582,37 kg/m3 (fase cair); 18,357 kg/m3 (fase gas)
Sumber
: pengolahan petroleum atau gas alam
Kandungan energi
: 23.413 kJoule per liter
Fase
: cair atau gas
Emisi
: ramah lingkungan
Metanol
Struktur kimia
: CH3OH
Angka oktan
: 100
Massa jenis
: 791,8 kg/m3
Sumber
: gas alam, batubara, atau biomass dari kayu.
Kandungan energi
: 15.609 – 18.396 kJoule per liter
Fase
: cair
Emisi
: ramah lingkungan