Al-Qur’an adalah kitab yang diwahyukan 1.400 tahun yang lalu pada saat tidak ada teknologi modern. Bahkan, Nabi Muhammad S.A.W. tidak dapat membaca atau menulis. Allah mewahyukannya kepada Muhammad S.A.W. ketika dunia terselubung kegelapan. Al-Qur’an membawa cahaya ke dalam dunia yang suram. Ketika dalam kitab-kitab sebelumnya ditemukan banyak kesalahan ilmiah karena tangan-tangan manusia telah merusaknya, maka di dalam Al-Qur’an tidak ada kontradiksi sama sekali. Manusia pada saat itu berpikir bahwa agama dan pengetahuan tidak bisa selaras, tapi Al-Qur’an membantah anggapan itu karena di dalamnya terdapat begitu banyak fakta ilmiah yang membuat kagum ilmuwan-ilmuwan terkenal di dunia. Di antara 6.000 ayat Quran, sebanyak 500 ayat berhubungan dengan fakta-fakta ilmiah.
Jika kita bertanya pada ilmuwan atau kosmologis di luar sana tentang proses pembentukan alam semesta, mereka akan berkata bahwa langit dan bumi berada dalam satu massa primordial, kemudian terjadi ledakan besar 14 milyar tahun yang lalu, dan dari ledakan itu terciptalah sistem tata surya. Dan yang menakjubkan adalah semua ini telah difirmankan dalam surat Al-Anbiyya:30
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Q.S. Al-Anbiyya:30)
Kemudian dari penelitian para ilmuwan kita mengetahui bahwa tahap awal pembentukan semesta berbentuk seperti asap/kabut. Dan dari situ mulai terbentuklah benda-benda langit. Ternyata hal ini sudah difirmankan dalam Quran surat Fushshilat:11.
Lalu pada tahun 1960, manusia mengenal tentang Red Shift dan Blue Shift, sebuah fakta yang membuktikan bahwa jagat raya ini terus meluas. Semua bintang-bintang saling menjauh satu sama lain. Mereka memenangkan piala nobel di sekitar tahun 1960 karena penemuan ini. Dan lagi-lagi Quran telah berfirman dalam surat Adz Dzaariyaat:47 bahwa Allah yang menciptakan langit kemudian Dia meluaskannya. Semua ini sudah difirmankan 1.400 tahun yang lalu, sebelum adanya ilmu pengetahuan apapun.
Dan tentang bentuk bumi, orang-orang dulu berpikir bahwa bumi ini datar. Namun Quran berfirman bahwa bentuk bumi seperti telur burung unta dalam surat An Naaziaat:30.
Quran juga membahas tentang bagaimana bayi tumbuh di dalam rahim seorang ibu dalam surat Al-Mu’minuun:12-14.
Quran menjelaskan tentang pegunungan dan akar pegunungan dalam surat An-Naba’:6-7. Disana disebutkan bahwa pegunungan seperti tenda dan punya akar. Totalnya ada 500 fakta ilmiah, disebutkan dalam kitab yang ditulis 1.400 tahun yang lalu ini.
Dan ada begitu banyak ilmuwan seperti Dr. Keith Moore, Marshall Johnson, Joe Simpson, Maurice Bucaille, dan ilmuwan-ilmuwan lainnya, yang mempelajari Quran untuk sekian lama, dan mereka semua menyimpulkan bahwa kitab dan ayat-ayat di dalamnya tidak mungkin ditulis seorang manusia, ini tentunya dari Sang Pencipta. Mereka adalah orang-orang yang ahli dalam bidang ilmu pengetahuan, contohnya Dr. Keith Moore, dia embriologist yang terkenal.
Sekarang sebuah fakta yang ingin saya jelaskan adalah mengenai embriologi, bagaimana seorang bayi berkembang dalam rahim sang ibu. Disebutkan dalam surat Al-Mu’minuun:12 -14 mulai dari fertilisasi hingga ke perkembangan organ-organ tubuh janin, yang menjelaskan dengan detail keadaan ketika embrio berumur sekitar 6-7 hari. Quran menggambarkan embrio pada periode itu bagaikan lintah, dia berada di dalam rahim dan menghisap nutrisi dari sang ibu. Yang mengejutkan adalah bentuknya, morfologi, dan fungsinya memang menyerupai seekor lintah. Semua ini baru bisa dilihat dengan mikroskop berkekuatan tinggi. Manusia dengan mata telanjang tidak dapat melihat hal-hal ini, apalagi 1.400 tahun yang lalu belum ada mikroskop. Semua ini membuktikan bahwa informasi ini tidak mungkin datang dari seorang manusia, karena pengetahuan ini baru ditemukan di abad ke-20.
Al-Qur’an merupakan firman Tuhan yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
S.A.W. oleh Allah S.W.T. Al-Qur’an punya banyak mukjizat di dalamnya.
Al-Qur’an punya mukjizat bahasa, mukjizat berupa nubuat-nubuat termasuk juga Sabda Nabi Muhammad, ada fakta ilmiah, fakta sejarah, jadi Al-Qur’an merupakan sebuah kitab yang komprehensif. Sekarang, mari kita bahas fakta ilmiah Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab yang diwahyukan 1.400 tahun yang lalu pada saat tidak ada teknologi modern. Bahkan, Nabi Muhammad S.A.W. tidak dapat membaca atau menulis. Allah mewahyukannya kepada Muhammad S.A.W. ketika dunia terselubung kegelapan. Al-Qur’an membawa cahaya ke dalam dunia yang suram. Ketika dalam kitab-kitab sebelumnya ditemukan banyak kesalahan ilmiah karena tangan-tangan manusia telah merusaknya, maka di dalam Al-Qur’an tidak ada kontradiksi sama sekali. Manusia pada saat itu berpikir bahwa agama dan pengetahuan tidak bisa selaras, tapi Al-Qur’an membantah anggapan itu karena di dalamnya terdapat begitu banyak fakta ilmiah yang membuat kagum ilmuwan-ilmuwan terkenal di dunia. Di antara 6.000 ayat Quran, sebanyak 500 ayat berhubungan dengan fakta-fakta ilmiah. Jika kita bertanya pada ilmuwan atau kosmologis di luar sana tentang proses pembentukan alam semesta, mereka akan berkata bahwa langit dan bumi berada dalam satu massa primordial, kemudian terjadi ledakan besar 14 milyar tahun yang lalu, dan dari ledakan itu terciptalah sistem tata surya. Dan yang menakjubkan adalah semua ini telah difirmankan dalam surat Al-Anbiyya:30 Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Q.S. Al-Anbiyya:30) Kemudian dari penelitian para ilmuwan kita mengetahui bahwa tahap awal pembentukan semesta berbentuk seperti asap/kabut. Dan dari situ mulai terbentuklah benda-benda langit. Ternyata hal ini sudah difirmankan dalam Quran surat Fushshilat:11. Lalu pada tahun 1960, manusia mengenal tentang Red Shift dan Blue Shift, sebuah fakta yang membuktikan bahwa jagat raya ini terus meluas. Semua bintang-bintang saling menjauh satu sama lain. Mereka memenangkan piala nobel di sekitar tahun 1960 karena penemuan ini. Dan lagi-lagi Quran telah berfirman dalam surat Adz Dzaariyaat:47 bahwa Allah yang menciptakan langit kemudian Dia meluaskannya. Semua ini sudah difirmankan 1.400 tahun yang lalu, sebelum adanya ilmu pengetahuan apapun. Dan tentang bentuk bumi, orang-orang dulu berpikir bahwa bumi ini datar. Namun Quran berfirman bahwa bentuk bumi seperti telur burung unta dalam surat An Naaziaat:30. Quran juga membahas tentang bagaimana bayi tumbuh di dalam rahim seorang ibu dalam surat Al-Mu’minuun:12-14. Quran menjelaskan tentang pegunungan dan akar pegunungan dalam surat An-Naba’:6-7. Disana disebutkan bahwa pegunungan seperti tenda dan punya akar. Totalnya ada 500 fakta ilmiah, disebutkan dalam kitab yang ditulis 1.400 tahun yang lalu ini. Dan ada begitu banyak ilmuwan seperti Dr. Keith Moore, Marshall Johnson, Joe Simpson, Maurice Bucaille, dan ilmuwan-ilmuwan lainnya, yang mempelajari Quran untuk sekian lama, dan mereka semua menyimpulkan bahwa kitab dan ayat-ayat di dalamnya tidak mungkin ditulis seorang manusia, ini tentunya dari Sang Pencipta. Mereka adalah orang-orang yang ahli dalam bidang ilmu pengetahuan, contohnya Dr. Keith Moore, dia embriologist yang terkenal. Sekarang sebuah fakta yang ingin saya jelaskan adalah mengenai embriologi, bagaimana seorang bayi berkembang dalam rahim sang ibu. Disebutkan dalam surat Al-Mu’minuun:12 -14 mulai dari fertilisasi hingga ke perkembangan organ-organ tubuh janin, yang menjelaskan dengan detail keadaan ketika embrio berumur sekitar 6-7 hari. Quran menggambarkan embrio pada periode itu bagaikan lintah, dia berada di dalam rahim dan menghisap nutrisi dari sang ibu. Yang mengejutkan adalah bentuknya, morfologi, dan fungsinya memang menyerupai seekor lintah. Semua ini baru bisa dilihat dengan mikroskop berkekuatan tinggi. Manusia dengan mata telanjang tidak dapat melihat hal-hal ini, apalagi 1.400 tahun yang lalu belum ada mikroskop. Semua ini membuktikan bahwa informasi ini tidak mungkin datang dari seorang manusia, karena pengetahuan ini baru ditemukan di abad ke-20.
Mungkin setiap orang ingin tahu, apa tujuan kehidupan? Apakah kita disini hanya untuk mendapatkan uang, kerja siang dan malam, atau hidup lebih dari sekedar itu? Tuhan berfirman dalam Quran Adz-Dzaariyaat:55 bahwa tujuan kehidupan adalah untuk menyembah-Nya. Jadi ketika kita melakukan itu dalam rasa kerohanian, maka kita akan menemukan kedamaian dan tujuan hidup. Dengan begitu seseorang akan menemukan solusi terhadap semua masalahnya. Solusi terhadap masyarakat, ekonomi, obat-obatan, homoseksualitas, keluarga, dan sebagainya adalah Islam. Insya Allah dengan Islam seseorang akan mendapatkan kedamaian dan tujuan hidup, dan kebahagiaan berupa surga di akhirat. | ||
Figur A. = Embrio dan Figur B. = Lintah. Bentuk Embrio manusia pada umur 6-7 hari benar-benar menyerupai lintah. |
Mungkin setiap orang ingin tahu, apa tujuan kehidupan? Apakah kita disini hanya untuk mendapatkan uang, kerja siang dan malam, atau hidup lebih dari sekedar itu? Tuhan berfirman dalam Quran Adz-Dzaariyaat:55 bahwa tujuan kehidupan adalah untuk menyembah-Nya. Jadi ketika kita melakukan itu dalam rasa kerohanian, maka kita akan menemukan kedamaian dan tujuan hidup. Dengan begitu seseorang akan menemukan solusi terhadap semua masalahnya. Solusi terhadap masyarakat, ekonomi, obat-obatan, homoseksualitas, keluarga, dan sebagainya adalah Islam. Insya Allah dengan Islam seseorang akan mendapatkan kedamaian dan tujuan hidup, dan kebahagiaan berupa surga di akhirat.
0 komentar:
Posting Komentar