Abiogenesis (asal mula kehidupan) pun tidak sepenuhnya didasarkan pada peluang. Atom dan molekul menempatkan diri tidak seratus persen secara acak, tetapi berdasarkan properti kimia masing-masing. Dalam kasus atom karbon khususnya, ini berarti molekul kompleks akan pasti membentuk secara spontan, dan molekul-molekul kompleks ini dapat mempengaruhi satu sama lain dan menciptakan molekul yang jauh lebih kompleks lagi. Ketika suatu molekul yang mampu memperbanyak diri terbentuk, seleksi alam akan membimbing terbentuknya replikator-replikator yang makin lama makin efisien. Objek pertama yang mampu memperbanyak diri tidak perlu sekompleks sel modern atau bahkan sebenang DNA. Beberapa molekul yang mampu memperbanyak diri tidaklah sekompleks itu (seperti halnya molekul organik).
Beberapa orang masih berargumen bahwa sangat tidak mungkin bagi sebuah molekul yang mampu memperbanyak diri untuk terbentuk pada suatu waktu tertentu. Ini benar, tapi ada sebanyak lautan molekul yang sibuk bekerja, dan tidak ada yang tahu berapa peluang molekul replikator dapat menjadi yang pertama kali. Kalkulasi tentang kemungkinan abiogenesis percuma dilakukan, kecuali diakui adanya banyak jenis materi awal yang darinya replikator pertama dapat terbentuk, bentuk-bentuk tak terhitung yang mungkin menjadi bentuk pertama replikator, dan fakta bahwa sebagian besar konstruksi molekul yang bereplikasi adalah tidak acak.
(Kita juga harus mencatat bahwa teori evolusi tidak bergantung pada bagaimana kehidupan dimulai. Kebenaran atau kesalahan teori abiogenesis tidak berpengaruh pada teori evolusi.)
0 komentar:
Posting Komentar