Jumat, 20 Maret 2015

Lima Miskonsepsi Terbesar Tentang Evolusi

Edit Posted by with No comments


Alasan terutama kenapa argumen Kreasionis terhadap evolusi terdengar begitu persuasif adalah karena argumen-argumen tersebut tidak ditujukan pada evolusi, tetapi ditujukan pada sekelompok kesalahpahaman yang wajar bila orang menganggapnya absurd. Kreasionis secara keliru percaya bahwa pengertian mereka tentang evolusi adalah apa yang benar-benar dikatakan oleh teori evolusi, dan dengan demikian menolak teori evolusi. Pada kenyataannya, mereka bahkan tidak menyentuh topik evolusi sama sekali. (Situasi ini diperburuk dengan rendahnya mutu pendidikan sains secara umum. Bahkan mahasiswa biologi semester awal pun tidak mengerti teori evolusi.)
Lima proposisi di bawah tampaknya merupakan miskonsepsi paling umum yang didasarkan pada evolusi versi straw-man-nya Kreasionis. Bila anda mendengar ada orang yang mengutarakannya, maka kemungkinan besar orang tersebut tidak cukup paham tentang teori evolusi yang sesungguhnya untuk dapat membuat opini yang ilmiah tentang evolusi.
  • Evolusi tidak pernah terobservasi.
  • Evolusi melanggar hukum kedua Termodinamika.
  • Tidak ada fosil transisi.
  • Teori evolusi mengklaim bahwa kehidupan bermula dan diteruskan oleh evolusi secara peluang dan acak.
  • Evolusi hanyalah teori; tidak pernah dibuktikan
Penjelasan kenapa statemen-statemen ini salah diberikan dibawah. Penjelasannya singkat dan sederhana; harap telusuri referensi di bawah untuk penjelasan yang lebih lengkap.
"Evolusi tidak pernah terobservasi"
Ahli Biologi mendefinisikan evolusi sebagai perubahan dalam kumpulan gen (gene pool) suatu populasi sejalan dengan waktu. Satu contoh adalah serangga yang mengembangkan ketahanan terhadap pestisida setelah periode beberapa tahun. Bahkan sebagian besar kreasionis mengakui bahwa evolusi dalam tingkat ini adalah fakta. Apa yang mereka tidak hargai adalah kecepatan evolusi seperti ini sudah cukup untuk memproduksi keragaman makhluk hidup yang berasal dari nenek moyang yang sama (common ancestor).
Timbulnya spesies baru yang disebabkan evolusi juga telah diobservasi, baik di laboratorium maupun di alam bebas. Lihat, sebagai contoh, (Weinberg, J.R., V.R. Starczak, and D. Jorg, 1992, "Evidence for rapid speciation following a founder event in the laboratory." Evolution 46:1214-1220). Bagian “Observed Instances of Speciation” FAQ dalam arsip talk.origins memberikan beberapa contoh sempurna.
Bahkan tanpa observasi secara langsung pun, adalah salah bila kita mengatakan evolusi tidak pernah terobservasi. Bukti tidaklah terbatas pada melihat sesuatu terjadi dengan mata kepala sendiri. Evolusi membuat prediksi tentang apa yang akan kita lihat dalam catatan fosil, anatomi komparatif, distribusi geografis spesies, dll., dan prediksi-prediksi ini telah diverifikasi berulang kali. Jumlah observasi yang mendukung evolusi amat sangat banyak.
Yang tidak pernah terlihat adalah seekor binatang yang tiba-tiba melahirkan binatang lain, seperti misalnya kodok melahirkan sapi. Ini bukan masalah evolusi karena evolusi tidak pernah mengklaim kejadian seperti itu mungkin terjadi. Bahkan, faktanya, bila kita melihat seekor kodok melahirkan sapi, itu justru akan menjadi bukti yang meruntuhkan teori evolusi.

0 komentar:

Posting Komentar