Jumat, 20 Maret 2015

*Sambungan~Argumen yang Akan Membuktikan Keberadaan Tuhan dan Membantah Paham Ateisme Dalam Hukum Kedua termodinamika

Edit Posted by with No comments


Mungkin melihat dari istilahnya, kita akan berpikir bahwa hukum ini rumit, tapi sebenarnya sangat mudah dimengerti. Hukum fisika ini pada dasarnya mengungkapkan fakta bahwa segala hal di di jagat raya ini bergerak dari keteraturan menuju kekacauan.
Misalnya, jika kita tidak mengurus rumah kita, maka catnya akan pudar, debu-debu akan menumpuk, dan pada akhirnya rumah kita akan rusak.

Sekarang jika kau mengambil hukum Kedua Termodinamika ini menjadi pernyataan logika, keseluruhan jagat raya ini adalah sistem yang besar, jadi jagat raya juga harusnya bergerak dari keteraturan menjadi kekacauan. Seperti yang dikatakan ilmuwan, jika periode waktu yang lama telah berlalu, maka akan terjadi kekacauan.

Dan setiap benda terdiri dari atom. Atom tersebut terdiri dari elektron, proton, dan neutron. Setiap atom yang ada dalam setiap benda selalu bergerak dan berputar. Atom-atom yang bergerak dan berputar tersebut pada suatu saat akan kehabisan energi, jadi suatu hari nanti jagat raya akan berakhir.

Tapi kata orang-orang ateis jagat raya ini tanpa ada permulaan dan takkan pernah berakhir. Tapi hal ini bertentangan dengan Hukum Kedua Termodinamika, karena menurut hukum ini, jika periode waktu yang lama telah berlalu, akan terjadi kekacauan dan jagat raya akan mati total.

Hal ini berarti matahari tidak akan ada, dan eksistensi manusia tak akan pernah terjadi. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, matahari bersinar, planet-planet mengorbit dalam orbitnya masing-masing, dan manusia dapat hidup dengan baik. Itu berarti kita tidak berada dalam keadaan “matinya alam semesta”, bukankah begitu? Dan karena kita tidak berada dalam keadaan matinya alam semesta, itu berarti belum cukup waktu yang berlalu. Jika belum cukup waktu yang berlalu, itu berarti waktu ada permulaannya, jagat raya juga ada permulaannya. Jika jagat raya ada permulaannya, berarti segala sesuatu yang mulai eksis harus ada yang memulainya. Dan kita sebagai Muslim percaya bahwa Allah yang memulainya.
Planet-planet mengorbit di jalurnya masing-masing tanpa pernah bertabrakan

Perhatikanlah Surat Al-Baqarah ayat 255 berikut ini:

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S. Al-Baqarah:255)

Jadi mari aku menyimpulkannya. Apapun yang mulai eksis, harus ada yang memulainya, sedangkan dunia ini ada permulaannya. Karena kita tidak dalam keadaan matinya alam semesta, maka waktu bersifat terbatas. Jika jagat raya mulai eksis, maka ada Sesuatu yang memulainya. Dan Yang memulai alam semesta adalah Sang Pencipta.

0 komentar:

Posting Komentar